Jumat, 03 April 2015

APA ITU KOLERA...??

Ricky Bonatio Hutagalung
Fakultas Kedokteran Maranatha
April 3, 2015


Kolera
Blok 22 - Infeksi

Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh Vibrio cholerae dengan manifestasi klinis diare yang disertai muntah yang akut dan hebat akibat enterotoksin yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Bentuk manifestasi yang khas adalah dehidrasi, berlanjut dengan renjatan hipovolemik dan asidosis metabolik.
Etiologi penyakit ini adalah Vibrio cholerae, adalah kuman aerob, gram negatif, tidak membentuk spora, berbentuk batang. Patogenesis penyakit sebagai berikut. Kolera ditularkan melalui jalur fekal-oral. Kuman koler bersifat sensitf terhadap asam, sehingga dapat terbunuh dengan asamnya lambung. Bila kolera dapat bertahan, maka bakteri tersebut akan berkembang melalui usus halus. Kuman ini berkembang biak dalam duodenum dan jejenum. Suasana yang alkali pada bagian usus ini menjadi salah satu faktor tumbuh suburnya bakteri kolera ini. Langkah awal dari patogenesis penyakit ini adalah menempelnya bakteri kolera di mukosa usus halus. Penempelan bakteri ini terjadi karena adanya sifat kemotaksis dari mukosa usus halus terhadap protein luar dan adhesin dari flagel. Setelah terjadi kolonisasi, bakteri ini akan mengeluarkan enterotoksin yang sangat menentukan gambaran klinisnya. Infeksi ini tidak akan merusak dari mukosa usus halus, tetapi menyebabkan terjadinya edem dari jaringan mukosa, serta dilatasi atau pembesaran terhadap pembuluh darah dan pembuluh limf, dan sebukan sel radang.
Cairan yang dikeluarkan bersifat isotonis dengan plasma, dan mengandung kadar bikarbonat dan kalium yang tinggi. Kehilangan cairan ini akibat Cholerae-toxin yang secara kimiawi akan mengakibatkan peningkatan aktivitas adenil-sinklase, sehingga terjadi peningkatan cAMP yang menurunkan absorbsi Na dan Cl dari vili intestinalis, dan peningkatan dari sekresi Cl oleh sel Kripta. Toksin bakteri Kolera berefek pada dinding mukosa usus. 
Gejala klinis ditandai dengan daire cair yang berat tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus disertai dengan vomitus yang hebat. Dalam waktu singkat tinja berwarana kuning dan berbau, lama - kelamaan berubah menjadi putih seperti air cucian beras. Cairan yang menyerupai cucian beras ini bila diendapkan akan muncul gumpalan - gumpalan putih. Dengan gejala yang berat seperti ini, pasien akan mengalami dehidrasi yang berat, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan elektrolit. 
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda - tanda dehidrasi berupa turgor kulit menurun, mata dan muka cekung, kulit jari tampak keriput, kolaps, dan anuri. Selain itu pasien menunjukkan tanda - tanda syok berupa takikardi, isi nadi kurang, hipotensi dengan cepat. Kultur kuman kolera merupakan gold standard untuk diagonosis penyakit ini. 
Penatalaksanaan sebagai berikut. Dasar pengobatan Kolera adalah terapi simptomatis serta kausal penyakit. Tatalaksana mencakup penggantian cairan tubuh, koreksi gangguan elektrolit dan asam basa, serta terapi antimikroba.
Pengobatan awal menggunakan Tetrasiklin atau antibiotik lain yang bisa membunuh kuman tersangka, dan dapat menghentikan diare dalam 48 jam. Terapi antibiotik:
  • Tetrasiklin 50mg/KgBB/Hari, dibagi dalam 4 dosis
  • Trimetropim-sulfametoksasol, 10mg/KgBB/haru trimetropim dibagi dalam 2 dosis
  • Doksisiklin 6 mg/KgBB/hari single dose

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara penjernihan sumber air yang digunakan untuk minum dan menghindari makanan mentah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEKS DALAM KEHAMILAN..?? AMANKAH...????

     Kehamilan merupakan satu langkah dari perkembangan hubungan seksual antara dua individu. Semua kehamilan tentunya diawali oleh ...